Pemerintah: Industri Manufaktur untuk Meningkatkan TKDN di atas 40 persen

Pemerintah Indonesia terus mendorong industri manufaktur untuk meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di atas 40 persen sebagai upaya memperkuat sektor perekonomian nasional. Kebijakan ini bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap impor, memperkuat daya saing produk dalam negeri, dan mendorong kemandirian industri Indonesia. Oleh karena itu, untuk mencapai target tersebut, industri manufaktur harus mengoptimalkan potensi sumber daya lokal, meningkatkan kualitas produksi, serta berinovasi secara berkelanjutan.

1. Memaksimalkan Penggunaan Bahan Baku Lokal

Sebagai langkah pertama, industri manufaktur perlu memaksimalkan penggunaan bahan baku lokal. Saat ini, banyak sektor yang masih bergantung pada impor bahan baku, yang berkontribusi pada defisit perdagangan Indonesia. Oleh karena itu, menggali potensi bahan baku lokal menjadi sangat penting. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, industri dapat mengurangi biaya produksi sekaligus meningkatkan kandungan lokal. Pemerintah juga dapat memberikan insentif kepada perusahaan yang menggunakan bahan baku lokal, yang pada gilirannya akan mendorong lebih banyak perusahaan untuk berpartisipasi dalam peningkatan TKDN.

2. Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Teknologi Lokal

Selanjutnya, untuk meningkatkan TKDN, industri manufaktur harus berfokus pada peningkatan kapasitas produksi dan penerapan teknologi yang lebih maju. Dalam hal ini, industri perlu berinvestasi dalam riset dan pengembangan (R&D) guna menciptakan inovasi baru yang lebih efisien dan terjangkau. Dengan mengembangkan teknologi yang dapat diproduksi di dalam negeri, perusahaan dapat memiliki kontrol lebih besar terhadap proses produksi dan mengurangi ketergantungan pada teknologi asing. Oleh karena itu, pemerintah dapat mendukung melalui program pendanaan untuk R&D dan pelatihan tenaga kerja dalam bidang teknologi canggih.

3. Membangun Kolaborasi Antar Industri untuk Meningkatkan Komponen Lokal

Selain itu, kolaborasi antar industri menjadi kunci untuk meningkatkan TKDN. Sebagai contoh, perusahaan elektronik dapat bekerja sama dengan produsen komponen lokal seperti baterai, sirkuit, atau layar, untuk memastikan lebih banyak komponen yang diproduksi di dalam negeri. Kolaborasi semacam ini akan menciptakan ekosistem yang saling mendukung antar industri, yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi dan kualitas produk nasional. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan dalam sektor manufaktur dapat lebih mudah mencapai target TKDN yang lebih tinggi.

4. Menyempurnakan Kebijakan dan Regulasi TKDN

Di samping itu, pemerintah perlu menyempurnakan kebijakan dan regulasi yang mendukung peningkatan TKDN. Pemerintah harus memastikan bahwa kebijakan yang ada jelas dan mudah dipahami oleh perusahaan. Untuk itu, program insentif, seperti pengurangan pajak atau subsidi bagi perusahaan yang berhasil mencapai TKDN di atas 40 persen, bisa menjadi dorongan yang signifikan. Di sisi lain, penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa kebijakan ini diterapkan secara adil dan memberikan sanksi kepada perusahaan yang tidak mematuhi ketentuan TKDN.

5. Meningkatkan Kualitas Produk Lokal Agar Dapat Bersaing Secara Global

Selain mengutamakan komponen lokal, kualitas produk juga harus menjadi perhatian utama. Untuk dapat bersaing di pasar internasional, produk lokal harus memiliki kualitas yang setara dengan produk luar negeri. Dalam hal ini, industri manufaktur perlu meningkatkan standar kualitas mereka. Dengan memastikan produk Indonesia memenuhi standar internasional, produk tersebut akan lebih diterima di pasar global. Oleh karena itu, perusahaan harus terus berinovasi dan menerapkan standar internasional dalam setiap tahap produksi. Untuk mendukung hal ini, pemerintah dapat memfasilitasi sertifikasi produk yang sesuai dengan standar global agar kualitas produk Indonesia terjamin.

6. Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Selanjutnya, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor penting untuk mendukung peningkatan TKDN. Tenaga kerja yang terampil dan berpengetahuan dalam bidang manufaktur dan teknologi akan mempercepat pencapaian TKDN yang tinggi. Oleh karena itu, pemerintah dan perusahaan harus bekerja sama untuk memberikan pelatihan, sertifikasi, dan pendidikan lanjutan agar tenaga kerja Indonesia memiliki kompetensi yang lebih baik dalam mendukung industri manufaktur.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, industri manufaktur harus meningkatkan TKDN di atas 40 persen untuk mendukung kemandirian ekonomi Indonesia. Dengan mengoptimalkan penggunaan bahan baku lokal, meningkatkan kapasitas produksi dan teknologi, serta memperkuat kolaborasi antar industri, industri manufaktur bisa mencapai target tersebut. Selain itu, dukungan dari pemerintah dalam bentuk kebijakan yang pro-industri serta insentif bagi perusahaan yang meningkatkan TKDN akan mempercepat proses ini. Dengan meningkatkan kualitas produk lokal dan memperbaiki kapasitas SDM, Indonesia dapat bersaing di pasar global dan memperkuat perekonomian nasional.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menemukan produk TKDN yang Anda butuhkan! Kunjungi katalog kami sekarang juga DISINI.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Rekomendasi

Butuh Produk TKDN ?

Dapatkan Solusi TKDN Terbaik Hanya di Produktkdn.id!

Hubungi kami segera, dapatkan penawaran khusus !

Open chat
Hallo,
Ada yang bisa kami bantu?
0